25.9.15

Idealis Pemimpi ?

Dulu jaman- jaman kuliah, saya dan seorang teman sempat keranjingan tebak-tebakan tipe kepribadian Myers-Bridge. Beberapa kali saya ikut tes onlinenya, hasilnya sering berubah-ubah tidak tetap. Pertama tes hasilnya INFJ, tes lagi pake yg lain, ENFP, trus INFP. Saya mungkin masih bingung dan labil waktu itu, hahahaa.
Setelah liat postingan temen di FB kemaren, iseng-iseng saya tes lagi (kayaknya tiap tahun saya rutin tes wkwk). Hasilnya sama, INFP the dreamy idealist. Kebetulan site baru ini  rinciannya cukup lengkap, tidak membingungkan dan kata-katanya menohok setiap jengkal pribadiku dengan sempurna. Tssaah.
Penasaran googling versi Bahasa indonesia tes yang lebih simpel dapet di Sini .

Kali ini saya mau mengulas seberapa akuratnya hasil tes yang bahasa Indonesia itu, head to head!! (Apa bangett lalala...)

Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. 

Berhati-hati itu bener banget. Berhati-hati untuk tidak menyakiti perasaan orang atau melakukan kesalahan yang bodoh hoho. Tampak pemalu dan pendiam?? Hmm.. Tergantung dengan siapa saya bicaranya. Tapi memang kalau orang pertama kenal dan ketemu saya mereka kiranya saya orangnya ekstrovert, rame dan suka bikin ketawa. Tapi lama kelamaan semakin lama kenalnya, saya jadi lebih diam karena udah kembali ke mode normal hehe. Tampak pemalu? Pernah ada yang bilang saya keliatannya tenang dan kalem aja, kalo pemalu ga juga sih, malah kadang ga tau malu (preet). Barbagi kehidupan emosional cuma untuk 'orang terdekat'. Sama Allah, sama diary yang rutin kutulis dari SD sampai kuliah. Sekarang sudah lebih sering sharing sama manusia sih, cuman not every detail, not everything. 
Tampak dingin dan pendiam? Iya sampe pada tahap dibilangin ngeyel, angkuh, cuek dll. Padahal kadang itu penyebabnya karena lagi mikir dengan dalem, ga tau mau ngomong apa, lagi nge blank aja atau lagi laper dan butuh Sni***s. Membosankann takss!! 

Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.

Woww...kedengarannya mulia sekali. Tapi semuanya benarrr skalii...kadang sampai lupa makan dan lupa tidur kalau lagi mengerjakan sesuatu yang 'ngena' banget. Tapi begitu nilai-nilai itu sudah hilang dari pekerjaan itu, corrupted, terindikasi matrealisme (UUD ujung2nya duit), atau kepentingan golongan, seketika itu juga interest saya hilang sama sekali sampai pada tahap ilfil. Harus ada alasan kuat dari hati untuk mengerjakan sesuatu, do something for greater good. Kadang antusiasme saya begitu besar sampai tanpa sadar saya yang mimpin kelompok untuk kerja. Dan biasanya kalo udah begitu, standar saya tinggi mendekati sempurna. 

Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mereka hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. Mereka cenderung hidup sesuai dengan semboyan „yang jenius mengendalikan kekacauan“ – yang biasanya memang demikian sehingga biasanya mereka memiliki karir akademik yang gemilang. Mereka kurang tertarik dengan detail; mereka lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan. Ini artinya mereka masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit. Namun demikian, sebagai akibatnya, sesekali dapat terjadi tipe Idealis Pemimpi melewatkan sesuatu yang penting.

Hal praktis tidak benar2 penting, Inilah yang menyebabkan waktu saya ngekost  sering lupa 
nyuci rendaman cucian, lupa bersihin nasi di rice cooker, lupa angkat jemuran berhari-hari, lupa cuci tumpukan piring, dan lupa yang lain-lain. Tapi jangan kuatir, ketika saya sudah kembali mendarat di bumi, langsung deh bersih-bersih massal sampai semuanya kinclonggss."The genius control the chaos" menurut saudara sekalian apa yang menyebabkan saya dari dulu punya karir akademik yang spektah? Tapi jaman kuliah saya ud ga pegang prinsip ini lagi sih karena udah ga mood, lho?! Paling sebel memang saya kalo ditanya soal yang remeh temeh, ditanya soal data. Kenapa datanya bisa begitu?  Lupakan datanya mungkin kesalahan paralaks, pokoknya cewek sejenis saya sudah hampir punah dan perlu segera dilestarikan!! *gebrak meja. 

Karena mereka menyukai kedamaian, mereka cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan mereka melainkan memendamnya. Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka; mereka membenci konflik dan persaingan. Tipe Idealis Pemimpi lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias mereka. Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.

Yupss...tepatt sekalii!! 100 point untuk Griffindor!! Udah berusaha menolak, bilang tidak tapi nyerah juga terutama kalo sama orang yang dominan dan maksa..Beuuhhh... Kesel sebenernya, yahh cuman mau gimana lagi..."Kenapa sih mesti ada sales parfum maksa gini?! Duh males banget ga mau ah ikut MLM2an?! " itu isi kalimat di prosesor otak saya. Tapi begitu sampai mulut "oh iya...bagus juga. oh...begitu...wah boleh juga..iya" sambil senyum. Netnoott!!! 
Di tempat kerja, tipe Idealis Pemimpi adalah teman dan pasangan yang suka menolong dan setia, orang-orang yang memiliki integritas. Kewajiban sangat sakral bagi mereka. Perasaan orang lain penting bagi mereka dan mereka senang membuat orang lain bahagia. Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; kebutuhan mereka 
akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena mereka juga butuh banyak waktu untuk 
diri sendiri. Basa-basi kecil bukan keahlian mereka. Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya.

Yakyak tepat sekalii....orang-orang yang dekat dengan saya adalah orang yang sanggup duduk berjam-jam ngomongin teori kehidupan, teori hati, konspirasi sosial, masalah agama, gejolak pribadi manusia, masalah gender feminisme, spiritualisme, filosofi, dan seabrek topik menarik lainnya. Kalau mau bikin saya ilfil gampang: ngomongin gosip terbaru artis ( satu dua kali mungkin masih bisa), sambung gosipin kejelekan temen sendiri, trus dilanjut cerita mkan di restoran mahal, beli baju merek terkenal, beli mobil baru dll. Kalo tiap ketemu saya kamu ngomongin topik beginian terus, jangan heran kalo saya mundur teraturr... No bukan karena minder, tapi karena kasihan pada pertumbuhan jiwa anda.
Ohiya, sama basa-basi sok unyu macem: udah makan belum? Lagi dimana? Lagi ngapain? Sama siapa? sekarangg beebuatt aapaa...*Situ detektif nyamar yaaa?? Hahaha. 

Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.

Nahhhh.....kalo yang ini iya banget juga. I want my love to be forever, and its not that simple. Wah kalo dibahas di sini, bisa ga beres nih postingan blog. Iya, ga suka sama cinta-cintaan alay kayak anak abg yang ayang-ayangan gitu. Love, responsibility, trust , honesty, loyalty, sebut semua deh prinsip-prinsip yang harus terlem di dalamnya. Ini intuk slamanya dan ga hanya romantisme sesaat tanpa makna.
*kodekeras































18.9.15

Inner Critic -- My Worst Enemy

Jelek banget sih
Goblog banget sih
Tolo mentongg kauu
Tololl T-O-L-O-L
Terlalu PD ko
Bondeng
Battala'
Pemalasmu
Rantasa'
Paling jelek sedunia
si tolol bin goblog
Memalukann
menyebalkan
bikin malu saja kerjanya
Cewe ko itu??!
Gak berguna
Paling tolo'
Ndak mungkin ko bisa
Si aneh
Si geblek
Si jelekk
Gendut
Apa itu??! Buang2 waktu ko saja
Bikin kotor2 ko saja
Ndak gunamu!
Tidak adanya gunamu!
Ndak ada nya guna-guna mu kau hidup!
Kelaut moko saja deh
Mati laloko

Itulah sederet inner critic,  suara dari dalam diri yang berisi kritikan, yang berhasil saya tangkap. Mungkin masih banyak lagi yang lainnya yang tidak saya sadari. Selama ini suara-suara itulah yang telah mempengaruhi untuk tidak maju, tidak mencoba, tidak memulai, semua mimpi dan cita-cita, keinginan dalam hidup. Suara itu selalu meyakinkan bahwa diri ini tidak pantas, tidak layak, dan ide-ide yang terbersit di pikiran tidak pernah cukup bagus untuk tidak ditertawakan.
Dari mana datangnya suara-suara itu?
Entahlah, beberapa diantaranya ada yang terdengar mirip suara orang tua, keluarga, teman dekat, dan lainnya, yang mungkin saja tidak menyadari apa yang mereka katakan akan terus membekas pada si objek penerima.
Bukan juga salah mereka, mungkin saya yang terlalu sensitif dan entah mengapa saya seperti itu, saya memang aneh. Yak, mulai lah kritik lagi hahahaa...
Suara-suara ini harus kulawan.
Tapi apakah kamu bisa, kamu mental krupuk begitu?! ( si suara ini spontan langsung menjawab begitu)
Pertarungan ini rasanya tidak akan mudah.
Mana mungkin kamu bisa, kamu kan orangnya lemah! ( teruss...teruss,...serbu saya dengan suara-suara itu)
Pasti bisa, saya pasti bisa mengubahmu menjadi cheerleadr yang selalu mengucapkan kata-kata bahagia.
Kamu gak akan bahagia, apapun yang kamu coba, kamu memang gak ditakdirkan untuk bahagia.
Saya gak akan menyerah sampai di sini...benar kata pepatah "you are your own worst enemy".
Diri sendirilah musuh terbesar itu.
Sudah cukup badan saya saja yang menyerang diri sendiri (karena penyakit autoimmunism), tak perlu ada kata-kata di kepala yang ikut menyerang diri sendiri.
Sudah cukup seluruh badan terasa nyeri, gak perlu ditambah nyeri di pikiran dan perasaan.

Apakah semua ini terdengar seperti drama??
Well, inilah yang terjadi...