Jawaban Dari Semua Kebingunganku : "EMPATH"

Empath.

Saya pertama kali mendengar istilah itu dari rekan-rekan
di grup indigo, ketika saya agak-agak "curhat" tentang keadaan saya pada mereka. Saya lalu iseng-iseng browsing apa itu Empath dan terjawablah sudah semua misteri gunung berapi eh...misteri teka-teki kenapa saya begini selama ini?? Hmmm....It was an "A-ha!" moment for me.

Sering bermimpi yang seakan-akan kenyataan. Adakalanya tidak bisa membedakan ini sedang dalam mimpi atau sedang di kenyataan. Malahan, mimpi itu ternyata merupakan potongan peristiwa nyata yang dilihat dari sudut pandang seseorang di luar sana yang tidak saya kenali. Tanpa disadari, saya ternyata juga bisa 'merasakan' emosi-emosi orang di sekitar. Sering tidak bisa menahan ledakan emosi orang-orang di sekeliling terutama emosi yang negatif, sehingga berdampak buruk pada kesehatan diri sendiri. Sakit badan yang tiba-tiba muncul, sulit didiagnosa oleh dokter. Sampai akhirnya dokter mendiagnosa saya dengan penyakit autoimun. 

Semua ini membuat saya bertanya-tanya, apa yang salah dengan diri saya. Kadang-kadang saya merasa seperti alien, jika saya menceritakan apa yang saya rasakan pada keluarga juga tidak ada yang percaya. Saya kadang dianggap terlalu berlebihan atau terlalu berimajinasi. Salah satu yang saya ingat dari masa kecil adalah saya sering belajar dan menghapal pelajaran dalam mimpi, saya secara fisik tidur tapi dalam tidur itu saya membuka buku dan menghapal pelajaran. Kadang juga seperti ada yang membisiki kalau sedang menghapal. Namun tidak ada yang percaya kalau cara belajarku seperti itu, saya dianggap mengada-ada. Tapi semakin dewasa kemampuan itu semakin hilang, seiring dengan masa pubertas.  

Ketika masa SD atau SMP saya juga pernah menyadari punya kemampuan "merasakan' aura negatif sebuah bangunan, seperti akan ada sesuatu yang buruk menimpa tempat itu. Ketika saya melewati sebuah  bangunan  tanpa saya sadari seakan terhipnotis, mata saya akan menatap terus ke bangunan itu, sampai saya disadarkan oleh kawan saya. Ternyata beberapa hari kemudian bangunan itu terbakar dan menewaskan pemilik rumahnya. Betapa panik dan takutnya saya ketika mendengar kabar itu, saya merasa bahwa bangunan itu terbakar karena saya. Ketika yang seperti itu terjadi lagi untuk kali kedua dan kali ketiganya, saya tidak lagi menceritakan ke siapa-siapa karena tidak ada yang percaya. Saya telan sendiri semua "perasaan" aneh itu, berusaha mengabaikan semua "perasaan tebal" yang kadang datang itu.

Kebiasaan mengabaikan "perasaan" itu ternyata berdampak buruk pada diri saya ketika dewasa. Saya yang sering sakit-sakitan ketika kuliah (yang waktu itu saya belum sadar sakit itu karena merasakan energi negatif di sekitar), pernah dibawa oleh sanak famili ke sebuah tempat "pengobatan". Sebenarnya waktu itu ada bisikan perasaan yang mengatakan pengobatan ini tidak benar, yang walaupun dia bertameng "uztazah" mengklaim memakai metode islami, tapi saya sebenarnya tahu orang ini adalah dukun yang tunduk pada seorang jin sakti. 

Tapi toh saya sudah terbiasa mengabaikan semua "perasaan" itu. Dan benar, saya ternyata malah semakin parah saja. Saya makin sensitif, semakin tidak bisa mengendalikan diri sendiri. Saya dengan mudah menyerap energi dari lingkungan. Sehingga saya bisa berubah-ubah menjadi siapa saja dalam satu hari. Identitas diri menjadi hilang dan rancu, saya sendiripun kebingungan. Begitu hubungan dengan orang-orang sekitar juga dipenuhi dengan energi negatif yang besar maka boom!! Saya menjadi sakit parah, sakit fisik dan psikis, yang juga membuat banyak dokter kebingungan.

Saya lalu memutuskan berhenti dari semua hiruk pikuk kehidupan. Pulang ke rumah di Makassar bersama keluarga, menenangkan diri dari hiper energinya kota Jakarta. Mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon pertolongan dan perlindunganNya, memohon jawaban atas kebingungan saya selama ini. Namun jawaban itu semua memang membutuhkan proses.

Suatu ketika saya mengunjungi keluarga di Luwu Timur, tempat yang tenang banyak gunung dan pepohonan, saya juga bisa berwisata ke danau Matano. Saya pikir ini kan bagus untuk kesehatan saya. Pada suatu malam saya bermimpi ada potongan-potongan tubuh manusia dalam kubangan lumpur. Mimpi itu rasanya begitu nyata, ini merupakan salah satu "the dream" tapi seperti biasa saya cuekin saja. Ketika bangun saya sambil lalu menceritakan pada sepupu saya, dia agak gemetar ketakutan juga. Selang beberapa waktu kemudian tante saya (ipar ibu saya) mendapat telepon ada keluarganya yang jadi korban pembunuhan di tengah sawah beberapa waktu lalu, saya sontak kaget. Namun katanya pembunuhnya sudah ditangkap satu orang "kakek" yang sempat beradu mulut dengannya. 

Saya pun ikut ke acara kematiannya (keluarganya ini merupakan orang Toraja beragama Nasrani). Paman dan tante saya lalu diajak melihat ke TKP bersama keluarga korban dan beberapa Polisi. (Saya pake ikut-ikutan segala lagi). Betapa terkejutnya saya ketika melihat sebuah rumah kayu, saya langsung dejaVu. Ini adalah rumah "para" pembunuhnya. Ada seseorang berbaju kaos putih celana pendek masih muda yang turun dari rumah itu memegang parang (itu dalam mimpi saya). Saya katakan itu pada keluarga saya. 

Lalu saya menuju TKP-nya sekitar beberapa meter di belakang rumah itu, di tengah sawah yang berlumpur. Beberapa saat kemudian langsung seluruh mimpi saya teringat kembali. Saya tidak bisa menahan perasaan itu semua, saya minta pulang. Saya tahu pelakunya bukan satu orang, tapi dia dikeroyok termasuk satu orangnya lagi seorang ibu-ibu. Begitu sampai di rumah, saya ceritakan semua itu ke istri korban sambil nangis-nangis karena  saya  merasakan semuanya campur aduk dalam satu waktu. 

Orang-orang bingung dikiranya saya siapanya, keluarga atau anaknya, padahal saya bukanlah siapa-siapanya. Orang-orang tua di sana mengerti dan menenangkan saya dalam kamar, lalu memberi saya berlembar-lembar daun bidara. Di gosokkan di kepala dan badan saya, setelah itu saya baru merasa tenang dan mulai berzikir pelan-pelan. Beberapa waktu kemudian kami mendegar kabar, anak dan istri si kakek pelaku juga ikut ditangkap karena ternyata juga ikut terlibat dalam pembunuhan. 

Kalau saya ingat lagi semua kejadian itu sekarang, ya ampuunn....udah kayak cerita novel kriminal detektif  yang bisa cenayang ya...ckckkcck......

Mengingat semua kejadian yang pernah terjadi di hidup saya ini,  kenapa saya bisa cacar dua kali. (Dua adek saya cacar di waktu yang berbeda dan saya ikut cacar juga di waktu yang sama, padahal saya ada di Bandung adek-adek saya di Makassar), kenapa saya bisa ikut rematik waktu ibu saya mulai rematik, kenapa saya bisa sedih tiba-tiba sampe meneteskan air mata tanpa ada sebab musababnya....Semuanya ini akhirnya ada penjelasannya....

Alhamdulillah akhirnya saya sadar juga. Mulai sekarang saya akan belajar bagaimana caranya mengelola energi, agar bisa senantiasa dipenuhi energi positif dan bisa menolak energi negatif sesuka hati masuk dan mempengaruhi tubuh. Setelah saya sadar ini juga, Alhamdulillah badan yang rutin terasa sakit ini, sekarang sudah gak ada rasa sakitnya. Alhamdulillah.....

Always be positive!!

Gambatte!!

Mimpi Terbaru

# An International Conference 

Aku ikut dalam sebuah rombongan, naik mobil sejenis mini van. Kami turun di sebuah objek pariwisata berupa pantai, entah laut atau danau. Di objek wisata itu ada sebuah kuil. Di sana aku membeli sebuah jimat yang berbentuk bulat dengan hiasan pita warna kuning-oranye. Katanya jimat itu membawa keberuntungan. 

Setelah itu aku mengobrol dengan anggota rombongan yang lain, entah ngobrol apa saya gak ngerti. Sepertinya mereka mengomentari jimat yang saya beli, sambil ketawa dan bercanda-canda, nampaknya mereka ini orang chinese atau thailand or vietnam begitu wajahnya. 

Lalu kami dipanggil ketua rombongan diminta bergegas masuk ke mobil. Dalam sekejap kami sampai di sebuah venue acara. Aku masuk ke dalam ruangan venue itu. Sebuah aula besar dengan spanduk raksasa bertuliskan judul acara terpampang  di bagian depannya. Sayangnya saya gak bisa baca tulisan itu. Tulisan kanji chinese atau jepang mungkin, nampaknya agak samar2, karena saya liatnya dari jauh, dekat pintu masuk.

Di bawah spanduk besar, ada para pembicara atau moderator, salah satunya bapak-bapak yang berwajah asia tengah/timur. Saya melihat di sekeliling ruangan ada beberapa bule yang duduk jadi peserta. Ada juga orang-orang yang berkulit hitam, dan berkulit cokelat. Kursi-kursi peserta disusun dalam formasi menyerupai bentuk huruf U. Mereka duduk dalam beberapa baris pada tiap bagian. 

And thats all...

The Deja-Vu Center

#1 The European School (Belum tahu apa)

Bangunan-bangunan di sekelilingku itu berarsitektur Eropa abad pertengahan. Arsitekturnya itu lebih menyerupai benteng peninggalan Belanda yang ada di Indonesia (Benteng Rotterdam). Tapi ini lebih terlihat ‘baru’. Catnya masih sangat kinclong. Tanaman-tanaman hijau tumbuh subur di sekitarnya. 
Aku kemudian berjalan menyusuri sebuah jalan setapak,meninggalkan bangunan-bangunan itu di belakang. Jalan setapak itu di pinggirnya ditumbuhi rerumputan hijau. Di sebelah kananku ada tembok yang dipenuhi tanaman rambat. Di sebelah kiriku ada hamparan rumput yang agak menurun berbatasan dengan bangunan-bangunan berarsitektur Renaissance lainnya.

Jalan setapak itu mengarah ke sebuah bangunan yang dari kejauhan nampak seperti menara yang menjulang. Atapnya membulat berwarna coklat ke-oranyean, dindingnya bercat putih. Halaman depannya dibatasi pagar besi bercat putih, ada sebuah pos penjaga di sampingnya.

Aku berbelok setelah melewati sebuah sumur di dekat pintu depannya. Ada sebuah ruangan seperti ruangan kelas. Aku lalu membuka pintunya. Ada seorang guru yang sedang berdiri didepan kelas. Di belakangnya ada whiteboard.

Ibu guru bule itu menatap kepadaku, dia tersenyum tapi memberikan gesture seakan menyuruhku untuk keluar dari situ. Ohiya aku baru ingat, aku tadi berjalan dengan seseorang yang entah siapa. Tapi si temanku ini sudah tidak ada di dekatku.

Dia ternyata lari, seakan ada yang berteriak menyuruhku untuk sembunyi. Aku lalu berlari tak tentu arah. Aku panik dan ketakutan, aku mencari temanku berharap dia ada di dekatku.Aku lalu masuk ke kamar mandi bangunan itu. Dari situ sayasudah tidak ingat lagi…

Yak itulah salah satu mimpi anehku yang sudah agak lama tapimasih melekat di ingatan. Rasanya ingin aku tulis saja semuamimpi itu karena rasanya semua mimpi aneh itu membuat sayamerasa overwhelmed.

#2. The Train Station in Islamic European Country (Belum tahu apa)

Kereta itu berhenti di stasiun yang berpagar besi warna hitam.Entah kenapa saya excited banget,  mungkin karena rasanyabeda sekali di sini. Ini tempat yang baru dan tak sabar rasanyauntuk mengeksplornya. Aku melihat keluar jendela stasiunkereta api itu. Ada sebuah mesjid di kejauhan dengan kubah-kubah dan menara-menara yang megah.

Aku keluar ke pelataran stasiun itu ada beberapa cewe bulesedang berjalan ketawa-ketawa, rambutnya pirang, ada yang dikuncir ada yang tergerai dengan topi bulat. Salah satunya melihat ke arahku dengan mata yang kehijau-hijauan, yang satunya lagi pakai kacamata. Ada bapak-bapak berjalan dengan cepatnya dan  ibu-ibu yang mengenakan penutup kepala seperti kerudung.  

Kulewati saja orang-orang yang berseliweran di dekatku menuju luar stasiun. Di luar stasiun itu ada sebuah area yang terbuka tapi diatapi dan lantainya dibeton. Ada sebuah kafe kecil di salah satu bagian area itu. Banyak orang duduk sambil berbincang-bincang di sana. Di bagian lainnya ada seperti sebuah restoran yang menyajikan live music. Aku penasaran ingin mencoba kuliner setempat, mumpung lagi lapar. Tapi entah dari mana ada suara besar, seperti ledakan. Dan cuma itu yang saya ingat….

#3  A Skyscraper in Asian Country (Ternyata Gempa Taiwan)

Tadinya saya kira ada di sebuah kapal pesiar megah. Ternyatabukan. Ini seperti hotel, tapi hotel mewah. Aku berjalan keluarkamarku. Menuju ke ruangan lain yang tidak kalah mewahnya.Tapi tulisan yang ada di sana seperti aksara China yang tidakbisa aku baca. Aku ngobrol-ngobrol dengan beberapa kolegakusambil minum entah ngobrol apa gak jelas juga.

Tiba-tiba sirene berbunyi dan ada perintah evakuasi. Aku berlarimenuju tangga darurat bersama orang-orang lainnya.Subhanallah tangga ini panjang bangett tapi karena udah panikjadi tidak berasa capek. Aku sampai di lapangan parkir dihalaman gedung itu bersama orang-orang lainnya. Entah karenasore atau menjelang malam, langitnya seingatku kayak berwarnajingga.

Masih ada aja orang yang lari menyelamatkan mobilnya yangada di parkiran dalam gedung. Lalu aku bersama orang-orangyang berdiri di dekatku itu menyaksikan gedung tinggi ituruntuh perlahan.

#4 Lari-lari gak jelas di kota Paris (Ternyata Peristiwa TerorParis)

Aku ada di perempatan jalan yang diterangi oleh lampu-lampujalan nan cantik bergaya Eropa. Di kejauhan ada siluet menaraEifel. Aku ingin masuk ke sebuah tempat yang entah apa, kukiraitu museum. Ada antrian panjang dan ada pengumpul karcis.

(Duh ini mimpinya udah agak lama jadi udah banyak lupanya)

Pokoknya saya gak jadi pergi ke situ, saya lari-lari gak jelastujuan ke mana. Orang-orang di sekitarku juga berlarian taktentu arah. Rasanya tidak ada tempat yang aman.

Disclaimer:

Tolong jangan berasumsi yang aneh-aneh pada saya. Saya bukan peramal, saya bukan dukun, saya bukan paranormal. Semuany aini murni mimpi aneh saya yang tidak biasa, yang melekat dan keingetan terus.  Kebetulan saja berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang belum terjadi ketika itu.

Ingin saya tulis dan share saja, karena selama ini rasanya jadi beban kalau saya simpan terus. Kalau gak kejadian sih saya santai aja. Tapi  kalau sudah beneran kejadian , rasanya ‘jleb’gak tenang banget. Sering sakit kepala dan gak bisa tidur,terngiang-ngiang terus. Mudah-mudahan dengan saya share,sebelum kejadian bisa mengurangi beban pikiran saya. Dan saya lebih berharap semoga jangan ada yang  terjadi yang buruk-buruk itu. Aamiinn…

Dari dulu saya memang sering bermimpi sebelum ada kejadianyang memakan korban dalam jumlah massal di bumi ini.Mimpinya selalu meletakkan saya ada di tengah-tengahperistiwa itu, yang justru membuat semakin gak jelas ituperistiwa apa. Wallahu a’lam bisshawab.

Dilarang keras bertanya nasib, meminta saya meramalperuntungan, meramal masa depan dsb, karena saya TIDAK BISA.