12.7.08

ratapan brownies gagal

Inilah diriku kini...
meratapi kegagalan brownies yg telah kubuat dgn sepenuh hati...
Dalam cahaya lampu lentera yg remang2...
dan secangkir lemon teh yg agak pait, serta iringan tembang kenangan nostalgia nenek2...
Aku terdampar bersama keponakanku di suatu tempat di dunia ini...
Beserta fasilitas hospot nan lemot ini...
Akupun merenung...
Kenapa Browniesnya gagal??
Terbayang olehku sebuah panci kukusan...dan si Neny..
Peristiwa itu kembali terngiang dalam ngatanku...
Ketika kucim bau gosong keluar dari panci kukusan...
Kukecilkan apinya. Lalu si Neny berkata:
"Kok dikecilin apinya, neng?"sahutnya.
"bar gak gosong" kataku
"emang bisa gosong? kan dikukus" kata Neny.
beberapa menit berharga itu berlalu dan pas ak sadar ternyata sudah terlanjur...
Ketika kuangkat kukusan itu...ternyata air rebusannya habis...Hiks...
Ternyata itulah penyebab bau gosong tadi...
Segeralah kutambahkan air...dan kulihat Browniesku yg tadi sudah mulai ngembang....
tergeletak kaku tak berdaya...dan tengahnya mentah...
Oh...begitulah kenyataan yg terjadi...

2 Tipe wanita ‘istimewa’

Ada 2 tipe wanita yang ‘istimewa’ di mata masyarakat.
Yang pertama, ‘wanita berbobot’. Saya merasa sedang dalam masa transformasi menjadi ‘wanita berbobot’...“Syukurilah rezeki yang telah diberikan oleh Allah berupa makanan dengan menghabiskannya sebersih mungkin.” Itulah prinsip yg selalu saya pegang...Sehingga gatel aja rasanya, kalo makan bareng orang dan orang itu gak ngabisin...Jadinya pada beberapa kejadian, saya selalu menjadi bagian pembersihan. Dan hal ini dengan sukses dimanfaatkan oleh Mama’ dan adek2 an ku itu, kalo kita lagi makan bareng...Kurang lebih hal itulah yg berhasil membuatku jadi wanita ‘berbobot’ belakangan ini...status yg naik ini, diperkuat dgn fakta liburan panjang yg membuai dan kesempatan bikin kue sambil icip2 ‘beberapa’ potong, membuat citra ‘wanita berbobot’ semakin lekat pada diri ini. Menjadi ‘wanita berbobot’ ternyata memiliki kharisma tersendiri yang cukup menyilaukan...Wanita berbobot itu sangat teguh hingga sulit tertiup dan terhempas jika ada angin kencang...Itulah mengapa ‘wanita berbobot’ menjadi sangat ‘istimewa’ di mata masyarakat.

Selain sebagai ‘wanita berbobot’, tipe wanita ‘istimewa’ lainnya adalah ‘wanita yang berpandangan luas’. Saya juga kini tengah merasa semakin mantap menjadi ‘wanita berpandanganluas’. Saking luasnya pandangan saya, saya sering tidak merasa kalo ada teman yg sedang melambai atau tersenyum pada radius beberapa meter di hadapan saya. Hal ini juga hampir dimanfaatkan oleh mama’ dan khaula2an ku itu hingga hampir membuat saya berlari terus mengelilingi lapangan sabuga karena pandangan saya terlalu luas di lapangan sabuga yang luas, hingga sosok2 mereka menjadi ikut meluas. Keuntungan ‘wanita berpandangan luas’ itu, tak sulit dalam ber-Ghadul Bashar. Karena semuanya terlihat luas, sampai tak ada beda antara wajah Bradpitt ataupun mang gorengan. Mereka senantiasa melangkah lurus ke depan dgn percaya diri tanpa menghiraukan orang2 sekitar (biar gak ketabrak). Yah, begitulah, sesosok figur ‘wanita berpandangan luas’ yang sangat spesial.

Bagaimana? Apakah Anda juga telah termasuk di antara 2 tipe wanita istimewa ini? Jadi ‘Wanita berbobot’ atau ‘berpandangan luas’?Atau dua-duanya?

Naik Kereta Api

Serunya naik kereta api dari Bandung ke Rancaekek dan balik lagi ke Bandung...

Tapi, aku WNI yang tidak berperi kekeretaapian . Ternyata seingatku inilah pertama kalinya aku naik kereta api di negeri sendiri ...Bukan berarti gak pernah naik kereta api sama sekali, lho...(kayaknya waktu kecil pernah tapi udah ter-dlete dari ingatan). Soalnya dalam ingetanku, pertama kali aku merasakan naik kereta api itu di negeri orang, yaitu di Jepang...

Dengan pemandangan rumah-rumah, gunung, dan sawah, aku teringat dengan sebuah tempat di Jepang, Nagano-ken!!Kereta apinya juga mirip (saya naik KRD Patas) kecuali fakta bahwa yg di kita lebih kotor.Itu jenis kereta api yg sering di wilayah pedesaan, soalnya kalo di kota kayak Tokyo banyakan kereta subway yg canggih2 (Indonesia, janganlah kecewa..).

Nagano atau shinshu itu, perfektur yg dikenal pertaniannya. Lokasinya di tengah-tengah pulau utama (Hon-shu), yang banyak terdiri dari barisan pegunungan yang sering tertutupi salju. Di tempat saya tinggal, kota kecil berpenduduk 10.000 orang, Ina-shi, ada di bagian wilayah Kamiina-gun yaitu wilayah dataran tingginya Nagano. Sedangkan sekolahnya di Kamiina Agricultural School di desa Minowa selatan. Jarak rumah-sekolah pastinya “cukup jauh” dengan jalan “mendaki-meluncur” dan harus saya tempuh dgn menaiki sepeda karena ga ada transportasi lgsung dr rumah ke sekolah, baik itu kereta api, bus, apalagi angkot (emangnya disana ada angkotnya?).

Ngomong-ngomong soal kereta... Saya jadi bernostalgia kembali sepanjang perjalanan...Waktu dulu saya sering naik kereta api kalo mau mengunjungi rumah teman. Teman sekolah ataupun teman pertukaran pelajar lainnya. Ada yg dari Greenland orang Inuit namanya Naja (Najanguaq Jorgensen) dan dari New Zealand namanya Emma (Emma White). Kalo naik kereta ke rumah Naja di Iida-shi pasti ngelewatin stasiun di Okaya-shi yang terpampang besar-besar di situ tulisan “RARA” dalam huruf katakana. Ternyata itu nama supermaket di dekat stasiun...hahhaha....berapakali si Naja memotretnya dan dkirim ke Hp saya.

Di Rancaekek juga banyak orang naik sepeda...seperti di Jepang. Saya jadi teringat dgn sepeda dinas saya warna biru yg selalu sy bawa kemana-mana, melewati berbagai tanjakan dan turunan.

Suatu hari sepeda yng saya naiki dari rumah terparkir manis di parkiran stasiun “Ina-shi eki”. Sepeda itu saya pinjam dari kakak Hostfam saya, soalnya sepeda saya lagi turun mesin (sepeda juga bisa turun mesin...). Karena gemboknya rusak, jadi gak saya gembok, sambil berpikir,” ah gak papa lah...kayaknya orang jepang jujur2 kok...” Setelah saya balik lagi dan mo naik sepeda pulang ke rumah...saya mendapati tempat parkiran sepeda saya kosong melompong....Sepeda oniichan (kakak) saya hilaangg....Bayangin betapa shocknya...apalagi si oniichan itu Jietai(tentara). Dalam kepala saya kayaknya begitu pulang saya bakal dirudal atau digiles pake tank...

Sambil berjalan sendiri dalam kegelapan malam melewati serangkaian petak2 sawah, saya berpikir...mo ngomong apa nanti...?? Saya hanya bisa berdo’a waktu itu pada Zat Yang Maha Membolak-balikkan hati supaya si oniichan gak marah. Gak Cuma oniichan,otoosan (bapak), okaasan (ibu) dan oneechan (kakak perempuan) juga. Saya jadi berpikiran,, gimana kalo gara2 saya image orang Indonesia jadi jellek...Ya Allah....Tolonglah saya...

Perjalanan pulang yg jauh, dingin dan memperbesar betis inipun berakhir ketika saya sampai juga di rumah. Terlihat di garasi hanya ada mobil okaasan dan oneechan, Alhamdulillah...Otoosan gak ada, soalnya kalo dia yg marah parrah...

“Tadaima...” sahutku.

“okaeri...” jawab okaasan.
Rumah tampak sepi, hanya terlihat okaasan yg baru pulang kantor, sedang beberes rumah menyiapkan ofuro. Otoosan pasti masih ngantor, oneechan pasti lagi tidur karena mau shift tengah malam di rumah sakit. Lalu oniichan??

Aku duduk di kursi, merasa lelah setelah jalan cukup jauh dari stasiun. Aku masih diam, gak berani bilang kalo tadi saya jalan kaki dan bukannya naik sepeda dari stasiun. Mungkin karena meliat saya diam lemmes okaasan bertanya:

“Rara , doushita no?” (Rara, kamu kenapa?)

“Ne, okaasan...oniichan no jitensha wa ne, nakushichatta...” (Ibu, sepeda oniichan hilang), kataku dengan polos.

“ Nakushita!! Ala, kawaii sou jyan..eki kara aruite kaeru no?” (Hilang!! wah, kasian kamu..Kamu jalan kaki dari stasiun?). Saya heran ternyata okaasan lebih memikirkan saya ketimbang sepeda anaknya.

“Soo, demo...ano...”belum selesai saya ngomong, oniichan keluar dari toilet.

“Oniichan, hountou ni...hountou ni...gomen nasai...watashi no jitensha wa mo oniichan ni ageru kara...”(oniichan, pokoknya saya benar2..benar2...minta maaf, sepeda saya untuk oniichan saja!!) saya langsung nyerocos saking gak tau mo ngomong apa.

“e?” kata oniichan kaget. Aku berpikir,wah gawat mo marah2 ni...bentar lagi aku di bom.

“tsuyoshi no jitensha wa nakushita tte” (sepeda tsuyoshi (oniichan) hilang , ceunah) kata okaasan menjelaskan pada anaknya duduk perkara kejadian.

“II yoo, daijyoubu. Ano boro-boro jitensha wa mou iranai. Ore wa sugu baiku katteru kara“ (Tenang aja, gak papa. Saya udah gak perlu kok sepeda tua itu. Lagian bentar lagi saya mo beli motor). Kata oniichan dengan santai tanpa beban sedikitpun.

Waaah...........leganya.........Semudah itu, padahal tadi saya shock banget...
Saya jadi berpikir,,Adaa...aja yah,,jalan do’a terkabul tuh..yg gak pernah kita pikir sebelumnya. Bener2 surprise....Alhamdulillah...

Kembali lagi pada kisah kereta api....

Selama di perjalanan aku jadi teringat Jepang dan masa2 yg aku habiskan dulu di negeri itu...Di sekolah saat kita menanam melon dan seledri bersama...saat menebar benih gandum sampai dimasak jadi soba dan dimakan bareng2....Saat giliran ngebersihin kandang sapi dan ngasih makan sapi....Saat aku ngegoreng tempe di pelajaran mikrobiologi dan semuanya bilang “enak2”...Saat aku ngebuat kue jalangkote untuk sensei homeroomku dan sambelnya malah diminum sama dia dan dia kepedesan....saat lomba lari maraton 29 kilo dan entah kenapa aku bisa melaluinya, padahal sambil ngantongin buah persik dan pear dari nenek2 yg lagi panenan...saat acara bersih2 toilet sama oosaka sensei, yg malah jadi arena semprot2an air...saat dengn sabarnya maruyama sensei nemenin aku memotong tunas muda bnga carnation untuk kultur jaringan...saat chikusan tesuto yg mirip UAS praktikum tapi skala besar dan sangat menyiksaku....saat bunkasai dan orang2 makan pisang goreng kejuku...saat bukatsu dan ke doujoo, bareng tomomi dan mikako, dan si sensei kitajima yg hobi ngebodor dan pernah bilang “I am Atheis” itulah sekalinya dia serius...inget sensei Adrian yg cantik, gak tahan dingin padahal bule...saat2 ngumpul di UKS sm senpai-senpai sakadou, makan mie, menghangatkan badan, curhat2an, tidur dan main game komputer...Inget saat kita ber”hassuru” bersama, saat acara perpisahan dan tangis2an itu...hah...natsukashii...

Ternyata dalam riwayat 110 tahun sekolah itu, akulah murid beragama Islam pertama yg sekolah disitu. Selain itu, aku satu2nya murid yg pakai jilbab...syukurnya, karena mereka ‘blank’ sama sekali ttg jilbab, jadi pas pertama liat gak ada persepsi apapun. Beberapa temanku dan senpai banyak yg nanya, yg dikepalamu itu apa? Pakaian tradisional? Banyak yg bingung aku orang negara mana...pas aku bilang Indonesia, ada senpai yg langsung bilang “Nabaste” sambil mendekapkan tangan ala orang India...wah...wah...stidak terkenal itukah Indonesia...Teman2 ku banyak yg merasa ‘terpesona ‘ dgn kerudung yg saya pakai (saya pakai bergo)...sambil megang2 pinggiran dan jaitannya mereka nanya2...Ra, headgear ini dapetnya dari mana? Dijaitin khusus sama mamanya ya? Sampai mereka pakai acara tebak warna tiap hari, kira2 hari ini saya pakai kerudung warna apa...

Pas istirahat aku sholat di ruangan yg udah dikhususkan buat tempatku sholat dan berwudhu (aku request ke sensei).Biasanya temenku pada ikut liat aku sholat sambil makan bentou disitu. Awal2 ditanyain tuhannya mana? Kok gak ada siapa2? Aku bilang Tuhan ‘ada’ dan memperhatikan kita dari atas langit, kita gak kan sangup untuk melihat Tuhan, karena Tuhan DaiDaiDai Suggoi dakara.... Ada yg merhatiin terus dari awal sampe akhir dan bilang “nanka,fushigi na sekai ni haichatta” (Sepertinya, aku masuk dalam dunia keajaiban)...

Satu hal yg membuat saya kaget alang kepalang pas Bunkasai. Senpai international Club ku menulis poster yg memperkenalkan saya dan agama Islam. Setelah mewawancarai saya tentunya...Untunglah saya nyadarnya pas baru akan ditempel. Di salah satu poster tergambar babi, dan tertulis “Buta wa kamisama dakara tabemasen” (Babi adalah Tuhan makanya tidak dimakan). Perasaan selama wawancara sya gak pernah ngomng begitu...Akhirnya kata “kamisama” diganti menjadi “kitanai” (jorok) benar2 dua hal yg berbeda jauh....Mereka selama ini menganggap “Tuhan” sebagai dewa2 yg terwujud dalam berbagai bentuk, hewan2, pohon, bebatuan, matahari, sampai kamar mandi. Senpai itu merasa mendapat persepsi baru mengenai “tuhan” yang mereka pahami selama ini dan “Tuhan” yg saya pahami.

Tak terasa aku sudah balik ke Bandung lagi...hmm...aku kemudian berpikir,,1 tahun yg kulalui sendiri di negeri orang itu...adalah suatu kesalahan yg manis...Tak selayaknya seorang anak perempuan bersafar sendirian apalagi ke luar negeri tanpa mahram...suatu hal yg dulu aku belum tahu...Namun yg lalu telah berlalu dan sudah menjadi takdir garis hidupku. Pengalamanku dan orang2 yg kutemui selama kurang lebih setahun disana merupakan a precious thing yg akan aku ceritakan pada anak2ku nanti...Semua itu tentang berpikiran terbuka dan menghargai orang lain apapun latar belakang kultur budayanya...Bukankah kita diciptakan berbeda-beda oleh Allah, beragam ras dan suku agar kita saling mengenal? Perbedaan bukanlah faktor pemicu adanya kesenjangan dan pertengkaran, namun perbedaan dan keragaman membuat dunia ini semakin seru dan berwarna... betul,betul, betul??


Brownies....O.....Brownies....

Yeah...!!Liburr!!!Bahagyanya...Tapi aku bingung mo ngapain...

Kumulailah bisnis Brownies-ku...Hmm...sempat tertunda juga sih karena beberapa virus2 yg merajarela, antara lain:

1. Aku terserang virus “gak jadi berangkat” , virus ini memang sedang marak dan cukup akut juga, dan menyerang orang yg lagi liburan. Yang menyerang aku sih, strain yg gak terlalu parah, walopun dua kali tapi cma tipe “gak jadi berangkat naik kereta” dan “gak jadi berangkat naik travel”. Seorang kakak yg aku kenal terserang strain baru yg lebih parah “gak jadi berangkat naik pesawat terbang”, kasihaan yaaa.....(hehehe merasa miki kak R??)
2. Aku tersesat dalam lab Farmasi bersama seorang kakakku yg satu lagi, yaitu si mama’ I-quw. Tapi alhamdulillah, kakak ini tdk terkena satupun dari strain virus baru itu. Tapi saya berharap dia akan terserang, terutama di akhir bulan Juli nanti hiks....T-T....Tapi sayangnya tanpa disadari dia terkena virus juga, tapi dari jenis lain dan menyerang kehidupan sehari-hari...Namanya “virus Melayu strain Upin-Ipin”...Virus ini terus merambah mereka yg nonton Upin-Ipin bersama kakak ni...sampai akupun dibuat begitu pule....ta’ kuase aku rasanye...Kak Ros niy ape-ape tak bolle...macam kite ni budak kecil saje...
3. Kalo Virus yang ketige niy...tu bukan virus, namanye Anemia yg menyerang ku tiap datang bulan dan sukses membuatku terkapar beberapa hari lamanye...tak jadila ku buat brownies tu...

Ummu Ahmad Syakiir!! Akhirnya kita bikin Brownies bersama... bahagyanya hati ni....perasaan sdah beberapa saat lamanya kita merancanakannya dan Alhamdulillah terealisasikan juga... mmm...seda’ nya makan Brownies gowreng....(eh...kukus). Lain kali aku mau bikin Brownies sama Ummu Ahmad Saja juga dan bertukaran resep dengannya...

Alhamdulillah, Bandung-Serpong-Depok tak terserang virus tipe 1...lancar dan bahagya...Aku menunggu hari bahagya dari Ukht Kabiir- quw yg akan memasuki ‘jenjang baru’ Insya Allah bln Agusus nanti bersama Kak SR....wah...saya siap jadi pagar ayu,,eh, jangan....jangan...!!jadi pagar betis aja!,,kalo jadi pagar kawat, eh pagar listrik aja, pagar infra red deh,,biar keren,,,(maap gj)

Ke kebon binatang terkena virus tipe 1 nih...parah banget,,semoga kami bisa menemukan anti virusnya jadi kita bisa kesana...aku kan masih menyimpan obsesi liburan ke Bon-bin,,menyapa Pak Beruang Alaska, apa dia masih makan pepaya gak? Apa dia tambah kurus?Dan yang paling penting berdiri di deket kandang macan!!ngerekam suara aumannya buat dering alarm..tuh kan..obsesiku itu masih berlanjut...

Seharusnya sekarang aku mengabdi pada masyarakat bersama teman2 Himp, namun kegiatan2 gj-ku dgn dua orang kakak yang selalu menjadikanku korban bulan-bulanan mereka, membuatku semakin menjauh dari realita dunia dan masuk pada alam mimpi yang penuh dengan ketidakpastian...Aku selalu menjadi korban mereka,,hiks...T-T lihatlah diriku pemirsa..aku terhempas..hanya karena aku masih kecil, masih lugu, polos, lembut, baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung tiap pagi di WC...Apakah senioritas itu harus selalu ada, dalam konteks apapun? Mengapa aku diospek terus tiap hari oleh mereka....tak kuase aku.....

TIDAKLAH MAMA’ main2 ja’...itu karena SE SAYANG KI MAMA’ DAN KHAULA...masih pengenka’ terus menghabiskan waktu bersama kita seblum kita diserang virus tipeX yg membawa wisudawan pulang ke Makassar,,Mama’ bagaimana aku bisa membesarkan dua orang adikku itu tanpamu ma’...mama’ carilah cepat abi di Makassar dan pulanglah pada kami anak2mu...ooo...mama’...tak kuasse aku...oh...tak kuasse...

Itsu demo majimezaru, manabu hi wa manande, korezo karikuramu yama yori takai...
Jadi kangen kuliah hahaha...(tuh kan) kangen nulis laporan dan jurnal (hahaha tak mungkin?!!aku pasti lagi ngeyel). Suruh Pak Beruang Alaska dan Mrs.Nyticorax (burung koak) aja yg kuliah biar mereka bsa jadi penghuni kebun binatang terdidik...khusus untuk Mrs. Nyticorax, spy setidaknya dia bisa membedakan WC dan jalan umum, gtu aja cukup, gak perlu sampe jadi Doktor.

Hmmm...walaupun pada awal sejarahnya Brownies tuh kue gak jadi, bantet dan ga jelas toh Bownies pada akhirnya berhasil menjadi kue beneran yg disukai orang2. Waah...sama seperti diriku yg “##@#$^%^%*()()_)$#@$” ini....(maaph segala ketidak pentingan disensor).Maka daripada itu, aku membuat brownies dgn modal resep warisan keluarga...Aku berharap bisa mentransformsikannya menjadi sesuatu yg berharga bagi relung dan kumpulan populasi manusia di Bandung ini.

Ternyata Mama’ I bener aku ni ko suka skali bergadang yah...ni dah kena tenga malam pula...tak taulah aku ni...tadi aku habis nonton DVD film papaku... papa, ternyata papa memang mirip Indiana Jones....siapa dulu anaknya...(emang ada hubungannya??) hobinya jg mirip,, baru ku sadari, makanya papaku suka sekali sama film ni...tapi si Papa bukan arkeolog kayak Dr. Jones. Kalo ekonolog ada gak ya? Ekonom yg melakukan hal2 arkeolog... memang anak dan bapak ni suka melakukan dua hal yg tak nyambung....Ayo apa hubungannya Brownies sama Biologi?? Ntar jadi Biobrowniswati...

Renungkanlah.....

Hmmm...
Sebenarnya inilah blog pertama yg saya buat, namun karena satu dan lain hal ga jadi sy publish. Namun setelah mendengarkan eh, membaca kata2 ukhti kabiir, sy jadi termotifasi untuk mempublish karya saya sebagaimana adanya...
______________________________________________________

Banyak sekali nikmat yang telah diberi oleh Allah Subhaanahu Wata’ala....
Suatu molekul kecil yang ada di membran sel punya arti penting,,tanpa molekul itu, walaupun protein telah dihasilkan ia tidak akan bisa aktif menjalankan fungsinya karena tidak berikatan dengan gugus gula. Dolichol phospat nama molekul itu, membantu pengikatan gugus gula pada protein agar protein dapat berfungsi aktif.

Tahu gak di air mata kita itu ada enzim lisozim yang bisa mendegradasi bakteri ,, subhanallah...antiseptik non alkohol, sudah tersedia alami dari tubuh kita. Dan tahukah kamu di air ludah kita juga mengandung zat antibodi dan anti kuman,, bayangkan kita tanpa semua itu...tentunya kita pasti akan sangat kepayahan sekali...
Jadi, kalau sekarang kamu sedang sedih, rezeki sedang dibatasi ...Smangatt!!itu hanya sebagian kecil,, bayangkan hal-hal lain yang masih ada padamu,,kamu msih bisa terus berusaha dan berkarya dengan apa adanya dirimu sekarang!!Ganbatte!!

Hmm... Hidroponik sebntar lagi aku praktikum itu, dan sekarang lagi nyari model yang pas. Tahu gak negara yang paling maju sistem hidroponiknya....Israel....
males ah berkomentar tentang itu..yang jelas aku ingin mengambil hal yang positifnya aja...seperti metode hidroponik ini..bukan ikutan proyek penanaman pohon ghorqod tentunya...apa pohon ghorqodnya di hidroponikin dulu ya, sama mereka??
(yg mo tahu ttg proyek penanaman pohon ghorqod di Palestina (cemara; Nitraria retusa) –pohon yg akan melindungi orang yahudi di perang akhir zaman—buka situs www.eramuslimdigest.com )

Kyoo no omona koto:
Alhamdulillah... hari ini aku selamat dari tumpahan asam sulfat pekat waktu praktikum biokimia tadi pagi...Buku jurnalku hangus kayak habis kebakar..kebayang kalo tumpah di badan kayak gimana...bisa-bisa bolong...Na’udzubillah...
Gak kebayang yah...cairan yang bening jernih gak mencurigakan kayak gitu bisa berefek sedahsyat itu...Tapi aku gak lupa kok letak lemari asam dimana...cuman,,aku lupa kalo itu “asam sulfat”...Bodo amet aku mo dikurangi nilainya ato dimarahin asisten, setidaknya aku dikasi selamat oleh Allah Subhanaahu wata’alaa,,alhamdulillah...asam sulfatnya gak tumpah di tanganku....
Bagi Anda yang beruntung membaca blog ini,,maaf gak teratur, apalagi ini postingan pertama...soalnya saya merasa sudah cukup jenuh mengerjakan laporan-jurnal praktikum tiap hari ,, jadi saya memutuskan untuk sekalian nge-blog, sekalian ngerjain laporan kalo udah out of idea...sebenarnya saya sudah cukup suntuk karena tiap hari dunianya berputar antara rumah dan kampus. Gak tiap hari juga sih, hari ahad saya ke Sukajadi tapi tetep sambil bawa2 jurnal...Jadi maklumlah kalo yang diomongin di blog ini kadang gak nyambung dan gak ada kaitannya satu sama lain...

Kalo liburan panjang kepengen:
1. Ke keBonBinatang (padahal tinggal nyebrang ini dari ITB)...aku mo ngeliat si beruang alaska yang jadi bagian aku waktu praktikum Biosistematik semester kemaren. Pengen tau aja, dia masih dikasi makan pepaya gak? Apa dia tambah kurus ya? Trus pengen berdiri di depan kandang macan dan ngerekam suara auman macannya, kayaknya lumayan buat jadi dering alarm....
2. Ke kebon Raya Cibodaaas kalo bunga sakuranya lagi mekar....samishiii......bertepatan sama libur panjang gak sih?
3. Ke...mabit di kosan orang... tapi biasanya kalo musim libur pada mudik semua...hiks
4. Ke ..... pengen pulang ke Makassar-Qu tercinta,,tapi kayaknya... MurI...apalagi ke Ina-shi Qu...

Liiburan gak tau mo bikin apa,,giliran kuliah pengen liburan,,jadi maunya apa???Dasar manusia tidak pernah merasa cukup...ck,ck,ck...

Innalillahi wa innailaihi rooji’un...telah berpulang
Si Lakspur...mencit penghuni kandang D Lantai 4 Labtek Biru SITH ITB.

Kasian Lakspur...dia jadi korban kekejaman teman2nya sendiri,,kanibalisme. Ternyata mencit juga gak pernah merasa cukup [jadi, manusia yang gak pernah merasa cukup kayak mencit dong?! (silogisme ala hongkong )]...udah saya kasih pakan yang banyak minumnya banyak...kok malah makan temen sendiri,sih....kejam betul kalian...gak cuman ke lakspur tapi juga ke kita praktikan kandang D...kalian telah mengancam nilai praktikum kami....Jhon, Laksmini, Brahmana sama Kumbara itulah meraka para tersangka pelanggaran HAM (Hak Asasi Mencit). Setelah kami menimbang tersangka utamanya adalah si Jhon!!Karena beratnya naik 3 gram!! Sisa pakan yang ada cuma berkurang setengahnya dari yg kemaren,,Jhon...dengan kekuatan dislok..akan menghukummu...yang dicurigai akan jadi korban berikutnya adalah si kumbara karena beratnya malah berkurang, bukannya nambah...mungkin dia stress ngeliat temennya dimakan...ternyata masih ada juga rasa solidaritas antar mencit

Hahahahah gak kerasa udah jam setengah satu........dan laporan saya belum selesai...tenang dikumpulinnya bukan besok kok...besok hari libur,,saya sudah terbiasa tidur 3-4 jaman, dari jaman es ke jaman megalitikum sampe jaman millenium....garing....
Jaman2 saya gak bisa jaman2 bareng jaman2 di jaman hewan....jaman2 begitu?
BINGUNG..........
Semakin malem semakin error............
Loading............
Checking Ident..............
No Ident response
Press any key to continue
%#&$%*(*)(*&(*%#!@#%$&^_^
OYA!!!!!!!!Ashita mata gambatte ne!!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

*Oya!!:maksudnya “oyasumi” bhs jepang dari “selamat tidur”
*ganbatte: semangat!!
*Ashita mata ganbatte ne!!= Besokpun terus semangat ya!!
*kyou no omona koto : hal penting hari ini
*Muri : mustahil